Belajar Cara Praktis dan Cepat Menguasai Teknologi Informasi
Category Archives: Windows
Microsoft dan Apple Dukung Standar Hak Paten FRAND
Microsoft
mengumumkan komitmen untuk mengikuti standar paten teknologi nirkabel
(wireless). Standar tersebut akan menjamin Microsoft tidak akan
memblokir penjualan produk lain karena masalah paten. Pendekatan ini,
sebelumnya telah disetujui Apple dan Cisco. Google diperkirakan akan
menyusul.
Standar Paten tersebut bernama FRAND (Fair, Reasonable, and Non-Discriminatory). Standar ini menjaga perusahaan untuk melakukan pengecekan dan menghindari penyalahgunaan paten. Dengan FRAND ini, diharapkan perseteruan mengenai paten bisa lebih terarah.
FRAND bisa menghindarkan perusahaan dari monopoli karena kepemilikan Hak Intelektual Properti. Dengan FRAND, perusahaan pemegang paten pertama harus membuat agar produknya bisa digunakan oleh perusahaan manapun. Artinya, sebuah produk bisa dibeli patennya dan dikembangkan oleh perusahaan lain, menjadi produk baru.
Dave Heiner, Vice President dan Deputy General Counsel, Corporate Standars Group and Anitrust Group Microsoft menuliskan dalam blog-nya mengenai hal ini.
“Standar dalam industri TI sangat penting untuk perkembangan internet pada perangkat bergerak. Konsumen dan industri akan menderita jika perusahaan saling memblokir perusahaan lain karena masalah standar paten yang esensial,” jelasnya.
Apple, minggu lalu merasakan pemblokiran akibat masalah paten di Jerman. Apple terpaksa menghapus beberapa produknya dari toko online karena masih terbentur masalah paten dengan Motorola.
Hal ini mendorong Apple menuliskan surat kepada European Telecommunications Standards Institute (ETSI) agar Eropa juga mengikuti standar FRAND.
Microsoft dalam beberapa bulan terakhir juga telah berbicara dengan ETSI untuk penerapan standar FRAND ini. Microsoft telah manawarkan pandangan bahwa pemegang paten pertama harus membuat paten standar dengan persyaratan yang layak dan tidak diskriminatif bagi perusahaan lain.
Standar Paten tersebut bernama FRAND (Fair, Reasonable, and Non-Discriminatory). Standar ini menjaga perusahaan untuk melakukan pengecekan dan menghindari penyalahgunaan paten. Dengan FRAND ini, diharapkan perseteruan mengenai paten bisa lebih terarah.
FRAND bisa menghindarkan perusahaan dari monopoli karena kepemilikan Hak Intelektual Properti. Dengan FRAND, perusahaan pemegang paten pertama harus membuat agar produknya bisa digunakan oleh perusahaan manapun. Artinya, sebuah produk bisa dibeli patennya dan dikembangkan oleh perusahaan lain, menjadi produk baru.
Dave Heiner, Vice President dan Deputy General Counsel, Corporate Standars Group and Anitrust Group Microsoft menuliskan dalam blog-nya mengenai hal ini.
“Standar dalam industri TI sangat penting untuk perkembangan internet pada perangkat bergerak. Konsumen dan industri akan menderita jika perusahaan saling memblokir perusahaan lain karena masalah standar paten yang esensial,” jelasnya.
Apple, minggu lalu merasakan pemblokiran akibat masalah paten di Jerman. Apple terpaksa menghapus beberapa produknya dari toko online karena masih terbentur masalah paten dengan Motorola.
Hal ini mendorong Apple menuliskan surat kepada European Telecommunications Standards Institute (ETSI) agar Eropa juga mengikuti standar FRAND.
Microsoft dalam beberapa bulan terakhir juga telah berbicara dengan ETSI untuk penerapan standar FRAND ini. Microsoft telah manawarkan pandangan bahwa pemegang paten pertama harus membuat paten standar dengan persyaratan yang layak dan tidak diskriminatif bagi perusahaan lain.
Windows Akan Buka Toko Online Untuk Windows 8
Februari
2012 Microsoft akan meluncurkan versi beta (uji coba) Windows 8 ke
khalayak ramai. Di bulan yang sama, Microsoft juga berencana untuk
meluncurkan Windows Store.
Windows Store akan berfungsi sebagai pusat download berbagai aplikasi untuk PC, notebook, dan tablet yang memakai sistem operasi Windows 8. Tak jauh berbeda dengan iTunes App Store yang dimiliki Apple.
Developer aplikasi yang ingin masuk ke Windows Store bisa mengikuti kontes aplikasi pertama yang diadakan Microsoft di buildwindowscontest.com/. Nantinya, pengembang akan dikenai biaya registrasi 49 dollar AS (untuk individu) dan 99 dollar AS untuk perusahaan.
Ada banyak skema penjualan yang bisa digunakan di Windows Store. Developer bisa menawarkan aplikasi gratis, aplikasi trial (dengan batasan waktu penggunaan), ataupun aplikasi berbayar.
Untuk aplikasi berbayar, penjualan di bawah 25 ribu dollar AS akan dikenakan pembagian keuntungan 70/30 dengan keuntungan terbesar bagi developer. Jika penjualan sudah mencapai lebih dari 25 ribu dollar AS maka pembagian keuntungan naik menjadi 80/20.
Namun selama periode beta (sejak Februari 2012) hingga saat Windows 8 resmi diluncurkan, hanya aplikasi gratis saja yang ditawarkan. Setelah Windows 8 launching resmi dan apikasi berbayar dikeluarkan, pembayaran untuk Windows Store akan menggunakan berbagai metode, termasuk lewat PayPal.
Seperti halnya Apple App Store, Windows Store juga akan menjamin keamanan transaksi pembayaran para pengguna dan memastikan mereka tidak mendownload malware. Sebanyak 231 negara akan bisa menggunakan Windows Store dan pengembang bisa memilih apakah aplikasinya bisa digunakan di semua negara atau hanya negara-negara terpilih. Belum disebutkan negara mana saja yang akan bisa memakainya.
Di ajang Consumer Electronics Show (CES) 2012, Microsoft memastikan kehadiran versi beta Windows 8 pada akhir Februari mendatang. Satu hal yang menarik, Windows 8 akan dilengkapi toko online “Windows Store” yang menyediakan beragam pilihan aplikasi yang gratis maupun berbayar.
“Windows Store akan dibuka di akhir Februari dan pada kesempatan pertama akan tersedia sejumlah aplikasi gratis,” kata Tammi Reller, Chief Marketing Officer Windows, di Las Vegas, Senin (9/1/2012).
Ia menambahkan, toko aplikasi online tersebut akan tersedia secara global untuk semua bahasa yang selama ini didukung Windows dan lebih dari 200 negara di dunia.
Windows Store menurut Tammi Reller dirancang untuk memenuhi kebutuhan semua orang baik untuk hiburan maupun mendukung pekerjaan. Karena itu, aplikasi yang tersedia bukan hanya untuk kalangan konsumen biasa.
Pelaku bisnis juga dapat memasukan update aplikasi atau aplikasi untuk kebutuhan produktivitas di sana.
Pada kesempatan tersebut, ia memamerkan aplikasi game Cut The Rope yang dikembangkan ZeptoLab. Game yang menatang pemain untuk memutus tali agar bandul yang menggantung di ujungnya bisa dimangsa makhluk yang menjadi lakon tersebut dijual seharga 1,49 dollar AS di Windows Store.
Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana skema pembayaran di Windows Store dan berapa banyak aplikasi yang tersedia saat Windows 8 diluncurkan kelak.
Windows Store merupakan toko online yang dirancang khusus di Windows untuk aplikasi-aplikasi berbasis desain Metro style. Untuk menarik minat para pengembang software, beberapa waktu lalu Microsoft membagikan reference hardware berupa tablet buatan Samsung yang telah dilengkapi Windows 8 pre-development edition dan SDK (software development kit) untuk membuat aplikasi di Windows 8.
Windows Store akan berfungsi sebagai pusat download berbagai aplikasi untuk PC, notebook, dan tablet yang memakai sistem operasi Windows 8. Tak jauh berbeda dengan iTunes App Store yang dimiliki Apple.
Developer aplikasi yang ingin masuk ke Windows Store bisa mengikuti kontes aplikasi pertama yang diadakan Microsoft di buildwindowscontest.com/. Nantinya, pengembang akan dikenai biaya registrasi 49 dollar AS (untuk individu) dan 99 dollar AS untuk perusahaan.
Ada banyak skema penjualan yang bisa digunakan di Windows Store. Developer bisa menawarkan aplikasi gratis, aplikasi trial (dengan batasan waktu penggunaan), ataupun aplikasi berbayar.
Untuk aplikasi berbayar, penjualan di bawah 25 ribu dollar AS akan dikenakan pembagian keuntungan 70/30 dengan keuntungan terbesar bagi developer. Jika penjualan sudah mencapai lebih dari 25 ribu dollar AS maka pembagian keuntungan naik menjadi 80/20.
Namun selama periode beta (sejak Februari 2012) hingga saat Windows 8 resmi diluncurkan, hanya aplikasi gratis saja yang ditawarkan. Setelah Windows 8 launching resmi dan apikasi berbayar dikeluarkan, pembayaran untuk Windows Store akan menggunakan berbagai metode, termasuk lewat PayPal.
Seperti halnya Apple App Store, Windows Store juga akan menjamin keamanan transaksi pembayaran para pengguna dan memastikan mereka tidak mendownload malware. Sebanyak 231 negara akan bisa menggunakan Windows Store dan pengembang bisa memilih apakah aplikasinya bisa digunakan di semua negara atau hanya negara-negara terpilih. Belum disebutkan negara mana saja yang akan bisa memakainya.
Di ajang Consumer Electronics Show (CES) 2012, Microsoft memastikan kehadiran versi beta Windows 8 pada akhir Februari mendatang. Satu hal yang menarik, Windows 8 akan dilengkapi toko online “Windows Store” yang menyediakan beragam pilihan aplikasi yang gratis maupun berbayar.
“Windows Store akan dibuka di akhir Februari dan pada kesempatan pertama akan tersedia sejumlah aplikasi gratis,” kata Tammi Reller, Chief Marketing Officer Windows, di Las Vegas, Senin (9/1/2012).
Ia menambahkan, toko aplikasi online tersebut akan tersedia secara global untuk semua bahasa yang selama ini didukung Windows dan lebih dari 200 negara di dunia.
Windows Store menurut Tammi Reller dirancang untuk memenuhi kebutuhan semua orang baik untuk hiburan maupun mendukung pekerjaan. Karena itu, aplikasi yang tersedia bukan hanya untuk kalangan konsumen biasa.
Pelaku bisnis juga dapat memasukan update aplikasi atau aplikasi untuk kebutuhan produktivitas di sana.
Pada kesempatan tersebut, ia memamerkan aplikasi game Cut The Rope yang dikembangkan ZeptoLab. Game yang menatang pemain untuk memutus tali agar bandul yang menggantung di ujungnya bisa dimangsa makhluk yang menjadi lakon tersebut dijual seharga 1,49 dollar AS di Windows Store.
Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana skema pembayaran di Windows Store dan berapa banyak aplikasi yang tersedia saat Windows 8 diluncurkan kelak.
Windows Store merupakan toko online yang dirancang khusus di Windows untuk aplikasi-aplikasi berbasis desain Metro style. Untuk menarik minat para pengembang software, beberapa waktu lalu Microsoft membagikan reference hardware berupa tablet buatan Samsung yang telah dilengkapi Windows 8 pre-development edition dan SDK (software development kit) untuk membuat aplikasi di Windows 8.
Pengalaman Mencoba Windows 8 Yang Mengesankan
Microsoft akan menggunakan antarmuka baru yang disebut Metro pada
Windows 8. Antarmuka Metro akan mempunyai tampilan yang benar-benar
baru dan berbeda. Antarmuka baru ini bisa disebut sebagai sebuah
revolusi dari seluruh antarmuka sistem operasi buatan Windows yang
pernah ada. Dengan digunakannya Metro di Windows 8 berarti Microsoft
akan meninggalkan antarmuka klasik dengan icon dan Aero yang terdapat
di Windows 7.
Metro tidak menggunakan konsep icon untuk mewakili setiap aplikasi, tetapi mengambil bentuk kotak persegi (tile). Tampilan Metro mirip dengan antarmuka yang digunakan di sistem operasi mobile Microsoft, Windows Phone 7.
“Windows 7 dengan Aero-nya tidak dioptimalisasi untuk natural human gesture dan perangkat dengan layar sentuh. Windows 7 lebih cocok dioperasikan menggunakan mouse,” ungkap Hermawan Sutanto, CMO Microsoft Indonesia di saat ditemui KOMPAS.com di acara Family Campaign Media Gathering, pada Jumat (25/11/2011).
Windows 8 dirancang untuk optimal digunakan di perangkat layar sentuh seperti di perangkat tablet tetapi juga tetap dapat digunakan di komputer desktop atau laptop dengan baik.
“Meski dirancang untuk dioperasikan dengan menggunakan sentuhan tangan, pengguna komputer desktop Windows 8 masih tetap bisa menggunakan mouse dengan baik,” kata Hermawan, “Karena beberapa aplikasi tetap membutuhkan kepresisian mouse,” tambahnya.
Untuk penggunaan Windows 8 di komputer desktop, Microsft menyediakan pilihan antarmuka Desktop View, antarmuka yang lebih ramah untuk pengguna yang menggunakan mouse.
Dilihat dari sejarah panjang perkembangan sistem operasi Microsoft Windows, Windows 8 bisa dianggap sebagai milestone ketiga setelah kehadiran Windows 95 dengan sistem navigasi Taskbar dan Windows 32 yang menjadi versi pertama Windows.
Windows 8 menawarkan antarmuka dan pengalaman yang benar-benar baru bagi pengguna Windows. Tetapi, bagi pengguna gadget layar sentuh, kehadiran Windows 8 tak lebih dari perkembangan yang mengikuti zaman, di mana peran papan tuts dan tetikus diambil alih oleh sentuhan dan sapuan jari.
Setelah Microsoft merilis Windows 8 versi percobaan untuk pengembang, dua hari lalu, saya langsung mengunduh berkasnya. Yang saya pakai adalah Windows Developer Preview 32 bit sebesar 2,8 GB. File berekstensi .iso ini harus “dibakar” dulu ke keping DVD. Sebelumnya, saya mencoba melakukan instalasi langsung lewat hard disk dan flash disk, tetapi berhenti di tengah jalan. Instalasi sistem operasi ini harus menggunakan keping DVD.
Proses instalasi tidak memakan waktu lama. Hanya sekitar sepertiga waktu yang dibutuhkan untuk menginstal Windows 7 yang sebelumnya sudah tertanam di laptop. Warna hijau akan mendominasi tampilan selama instalasi.
Selesai instalasi, pengguna akan langsung dibawa ke halaman Start yang tidak lagi menempel pada Taskbar. Di versi teranyarnya, Start Menu Windows berubah wujud menjadi halaman Start memanjang bernuansa hijau yang dipenuhi dengan tombol-tombol aplikasi bawaan. Inilah pintu masuk Windows yang sepenuhnya didedikasikan untuk perangkat layar sentuh. Tampilan ini segera mengingatkan saya pada iPad yang menjadi perangkat kedua saya dalam kurun waktu setahun terakhir.
Harap dicatat, di versi percobaan ini, semua aplikasi (di luar aplikasi bawaan Windows) yang ada di Windows versi sebelumnya tidak bisa digunakan di versi ini, termasuk aplikasi Microsoft Office.
Berhubung sistem operasi terbaru Microsoft ini saya gunakan di laptop Acer, fitur-fitur layar sentuh tidak bisa digunakan. Namun, itu bukan masalah, karena Windows 8 tetap bisa digunakan di perangkat komputer ataupun laptop tanpa layar sentuh. Untuk bergeser ke menu lainnya, saya cukup menggulung halaman dengan tetikus atau mengklik tombol panah di bagian bawah halaman Start. Sedangkan di sudut atas, terdapat profil pengguna yang fotonya bisa diganti dengan memanfaatkan webcam yang ada.
Meskipun tampilan Start Menu berubah, Windows tetap mempertahankan tampilan lama yang di sini disebut sebagai “Desktop”. Begitu Anda mengklik menu Desktop, Anda akan kembali ke suasana lama, lengkap dengan gambar desktop, panel Taskbar, dan tombol “Start” berlogo Windows di sudut kiri bawah.
Tetapi, sekali lagi, tombol Start tersebut tidak akan mengeluarkan deretan menu seperti pada versi sebelumnya. Bila Anda mengklik logo Windows atau menekan tombol Start pada keyboard, Anda akan ditarik kembali ke halaman Start. Selain itu, Anda bisa menyorot tetikus ke sudut kiri taskbar untuk memunculkan tombol-tombol kelola yang terdiri dari menu Settings, Devices, Share, dan Search.
Saat masuk ke Windows Explorer, saya menemukan tampilan menu baru yang lebih terstruktur. Tampilan ini saya anggap sebagai standardisasi tampilan dari Microsoft Office 2010 yang, selain di Windows Explorer, juga diterapkan pada aplikasi WordPad.
Untuk berpindah ke aplikasi sebelumnya, Anda tetap bisa menggunakan kombinasi tombol Alt+Tab atau tombol Windows+Tab (tapi animasi Aero tidak keluar di versi ini). Selain itu, Anda bisa berpindah antar-aplikasi dengan menempelkan kursor ke sisi kiri layar. Sebuah minilayar akan keluar di dekat kursor yang akan membawa Anda ke aplikasi lain.
Metro tidak menggunakan konsep icon untuk mewakili setiap aplikasi, tetapi mengambil bentuk kotak persegi (tile). Tampilan Metro mirip dengan antarmuka yang digunakan di sistem operasi mobile Microsoft, Windows Phone 7.
“Windows 7 dengan Aero-nya tidak dioptimalisasi untuk natural human gesture dan perangkat dengan layar sentuh. Windows 7 lebih cocok dioperasikan menggunakan mouse,” ungkap Hermawan Sutanto, CMO Microsoft Indonesia di saat ditemui KOMPAS.com di acara Family Campaign Media Gathering, pada Jumat (25/11/2011).
Windows 8 dirancang untuk optimal digunakan di perangkat layar sentuh seperti di perangkat tablet tetapi juga tetap dapat digunakan di komputer desktop atau laptop dengan baik.
“Meski dirancang untuk dioperasikan dengan menggunakan sentuhan tangan, pengguna komputer desktop Windows 8 masih tetap bisa menggunakan mouse dengan baik,” kata Hermawan, “Karena beberapa aplikasi tetap membutuhkan kepresisian mouse,” tambahnya.
Untuk penggunaan Windows 8 di komputer desktop, Microsft menyediakan pilihan antarmuka Desktop View, antarmuka yang lebih ramah untuk pengguna yang menggunakan mouse.
Dilihat dari sejarah panjang perkembangan sistem operasi Microsoft Windows, Windows 8 bisa dianggap sebagai milestone ketiga setelah kehadiran Windows 95 dengan sistem navigasi Taskbar dan Windows 32 yang menjadi versi pertama Windows.
Windows 8 menawarkan antarmuka dan pengalaman yang benar-benar baru bagi pengguna Windows. Tetapi, bagi pengguna gadget layar sentuh, kehadiran Windows 8 tak lebih dari perkembangan yang mengikuti zaman, di mana peran papan tuts dan tetikus diambil alih oleh sentuhan dan sapuan jari.
Setelah Microsoft merilis Windows 8 versi percobaan untuk pengembang, dua hari lalu, saya langsung mengunduh berkasnya. Yang saya pakai adalah Windows Developer Preview 32 bit sebesar 2,8 GB. File berekstensi .iso ini harus “dibakar” dulu ke keping DVD. Sebelumnya, saya mencoba melakukan instalasi langsung lewat hard disk dan flash disk, tetapi berhenti di tengah jalan. Instalasi sistem operasi ini harus menggunakan keping DVD.
Proses instalasi tidak memakan waktu lama. Hanya sekitar sepertiga waktu yang dibutuhkan untuk menginstal Windows 7 yang sebelumnya sudah tertanam di laptop. Warna hijau akan mendominasi tampilan selama instalasi.
Selesai instalasi, pengguna akan langsung dibawa ke halaman Start yang tidak lagi menempel pada Taskbar. Di versi teranyarnya, Start Menu Windows berubah wujud menjadi halaman Start memanjang bernuansa hijau yang dipenuhi dengan tombol-tombol aplikasi bawaan. Inilah pintu masuk Windows yang sepenuhnya didedikasikan untuk perangkat layar sentuh. Tampilan ini segera mengingatkan saya pada iPad yang menjadi perangkat kedua saya dalam kurun waktu setahun terakhir.
Harap dicatat, di versi percobaan ini, semua aplikasi (di luar aplikasi bawaan Windows) yang ada di Windows versi sebelumnya tidak bisa digunakan di versi ini, termasuk aplikasi Microsoft Office.
Berhubung sistem operasi terbaru Microsoft ini saya gunakan di laptop Acer, fitur-fitur layar sentuh tidak bisa digunakan. Namun, itu bukan masalah, karena Windows 8 tetap bisa digunakan di perangkat komputer ataupun laptop tanpa layar sentuh. Untuk bergeser ke menu lainnya, saya cukup menggulung halaman dengan tetikus atau mengklik tombol panah di bagian bawah halaman Start. Sedangkan di sudut atas, terdapat profil pengguna yang fotonya bisa diganti dengan memanfaatkan webcam yang ada.
Meskipun tampilan Start Menu berubah, Windows tetap mempertahankan tampilan lama yang di sini disebut sebagai “Desktop”. Begitu Anda mengklik menu Desktop, Anda akan kembali ke suasana lama, lengkap dengan gambar desktop, panel Taskbar, dan tombol “Start” berlogo Windows di sudut kiri bawah.
Tetapi, sekali lagi, tombol Start tersebut tidak akan mengeluarkan deretan menu seperti pada versi sebelumnya. Bila Anda mengklik logo Windows atau menekan tombol Start pada keyboard, Anda akan ditarik kembali ke halaman Start. Selain itu, Anda bisa menyorot tetikus ke sudut kiri taskbar untuk memunculkan tombol-tombol kelola yang terdiri dari menu Settings, Devices, Share, dan Search.
Saat masuk ke Windows Explorer, saya menemukan tampilan menu baru yang lebih terstruktur. Tampilan ini saya anggap sebagai standardisasi tampilan dari Microsoft Office 2010 yang, selain di Windows Explorer, juga diterapkan pada aplikasi WordPad.
Untuk berpindah ke aplikasi sebelumnya, Anda tetap bisa menggunakan kombinasi tombol Alt+Tab atau tombol Windows+Tab (tapi animasi Aero tidak keluar di versi ini). Selain itu, Anda bisa berpindah antar-aplikasi dengan menempelkan kursor ke sisi kiri layar. Sebuah minilayar akan keluar di dekat kursor yang akan membawa Anda ke aplikasi lain.
Perusahaan Microsoft Akan Luncurkan Layanan Cloud Berbasis Di Bali
Perusahaan
perangkat lunak komputer Microsoft bersama Metrodata berekspansi ke
kawasan timur Indonesia untuk memperluas jaringan pasar layanan
komputasi awan (cloud computing).
Ekspansi ditandai dengan pembukaan kantor operasional di Bali dan mengujicoba layanan komputasi awannya baru-baru ini.
“Penerapan teknologi informasi tepat guna bagi peningkatan produktivitas dan penciptaan efisiensi bisnis tidak dapat ditunda lagi. Kami siap mendukung para pelaku ekonomi di daerah ini hingga ke Mataram dan Kupang,” kata Amalia Fahmi, Direktur SMS & P Microsoft Indonesia di Denpasar, Sabtu.
Bersama John Muljana dari PT Metrodata E Bisnis, selaku mitra pengembangan jaringan kerja, dijelaskan bahwa langkah pengembangan pasar atau market development program (MDP) itu sebagai bentuk dukungan kepada komunitas bisnis.
“Dalam program pengembangan pasar ini kami membidik komunitas bisnis sejak dari Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, kemudian kini masuk Bali dan Nusa Tenggara,” kata Amalia yang juga disertai Arthur Koentjorowibowo selaku pimpinan bisnis kecil-menengah Microsoft.
Dia menegaskan bahwa kehadirannya di Bali dan kawasan timur Indonesia bukan untuk melakukan penyisiran atau “sweeping” terkait maraknya penggunaan perangkat lunak atau program komputer bajakan, melainkan untuk mendukung pengembangan bisnis yang akan berbanding lurus terhadap kemajuan ekonomi daerah.
Terkait uji coba penerapan komputasi awan yang mulai banyak dibicarakan sebagai “green IT” atau teknologi informasi ramah lingkungan, Amalia membuka kesempatan kepada kalangan bisnis yang berminat mengaplikasikannya guna mendukung kapasitas dan kecepatan akses data.
Ketua II Asosiasi Profesional IT Bali, Armika Jaya, yang hadir bersama tim-nya sebagai pendukung kedua perusahaan tersebut, mengakui perkembangan teknologi informasi begitu cepat dan kini memasuki tahapan sistem komputasi awan.
“Keberadaan server, harddisk eksternal dan sejenisnya di masing-masing perusahaan, masih tetap diperlukan. Sistem komputasi awan justru sebagai solusi mengatasi keterbatasan kapasitas dan kecepatan dari teknologi yang sudah ada. Sebagian besar data bisa dipindahkan ke sistem komputasi awan sehingga tak mengganggu kecepatan akses data,” ujarnya.
Armika menambahkan, kehadiran Microsoft tidak hanya berbicara tentang pentingnya penggunaan piranti lunak asli dan berlisensi, tetapi juga memberikan edukasi tentang cloud computing sebagai solusi terjangkau bagi perusahaan, termasuk UKM.
“Dengan menerapkan sistem `komputasi awan`, perusahaan skala kecil dan menengah pun akan dapat mewujudkan produktivitas dengan cara mengubah belanja modal menjadi belanja operasional,” ucapnya.
Ekspansi ditandai dengan pembukaan kantor operasional di Bali dan mengujicoba layanan komputasi awannya baru-baru ini.
“Penerapan teknologi informasi tepat guna bagi peningkatan produktivitas dan penciptaan efisiensi bisnis tidak dapat ditunda lagi. Kami siap mendukung para pelaku ekonomi di daerah ini hingga ke Mataram dan Kupang,” kata Amalia Fahmi, Direktur SMS & P Microsoft Indonesia di Denpasar, Sabtu.
Bersama John Muljana dari PT Metrodata E Bisnis, selaku mitra pengembangan jaringan kerja, dijelaskan bahwa langkah pengembangan pasar atau market development program (MDP) itu sebagai bentuk dukungan kepada komunitas bisnis.
“Dalam program pengembangan pasar ini kami membidik komunitas bisnis sejak dari Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, kemudian kini masuk Bali dan Nusa Tenggara,” kata Amalia yang juga disertai Arthur Koentjorowibowo selaku pimpinan bisnis kecil-menengah Microsoft.
Dia menegaskan bahwa kehadirannya di Bali dan kawasan timur Indonesia bukan untuk melakukan penyisiran atau “sweeping” terkait maraknya penggunaan perangkat lunak atau program komputer bajakan, melainkan untuk mendukung pengembangan bisnis yang akan berbanding lurus terhadap kemajuan ekonomi daerah.
Terkait uji coba penerapan komputasi awan yang mulai banyak dibicarakan sebagai “green IT” atau teknologi informasi ramah lingkungan, Amalia membuka kesempatan kepada kalangan bisnis yang berminat mengaplikasikannya guna mendukung kapasitas dan kecepatan akses data.
Ketua II Asosiasi Profesional IT Bali, Armika Jaya, yang hadir bersama tim-nya sebagai pendukung kedua perusahaan tersebut, mengakui perkembangan teknologi informasi begitu cepat dan kini memasuki tahapan sistem komputasi awan.
“Keberadaan server, harddisk eksternal dan sejenisnya di masing-masing perusahaan, masih tetap diperlukan. Sistem komputasi awan justru sebagai solusi mengatasi keterbatasan kapasitas dan kecepatan dari teknologi yang sudah ada. Sebagian besar data bisa dipindahkan ke sistem komputasi awan sehingga tak mengganggu kecepatan akses data,” ujarnya.
Armika menambahkan, kehadiran Microsoft tidak hanya berbicara tentang pentingnya penggunaan piranti lunak asli dan berlisensi, tetapi juga memberikan edukasi tentang cloud computing sebagai solusi terjangkau bagi perusahaan, termasuk UKM.
“Dengan menerapkan sistem `komputasi awan`, perusahaan skala kecil dan menengah pun akan dapat mewujudkan produktivitas dengan cara mengubah belanja modal menjadi belanja operasional,” ucapnya.
Internet Explorer 9 Lebih Tangguh dan Bervariasi
INTERNET Explorer (IE9) diluncurkan lebih cepat dengan dukungan HTML5. Seperti apa kelebihan IE9 ini?
Jika Anda saat ini masih menjalankan IE9 dalam versi Beta, tidak perlu buru-buru menghapus penginstalannya. Sebab IE9 RC akan menggantikannya. Microsoft telah menyediakan versi bahasa China, Inggris, Prancis, Jepang, Korea, Spanyol, dan Jerman.
Namun Anda perlu tahu bahwa IE9 hanya bisa berjalan di sistem operasi Microsoft Windows 7 dan Windows Vista. Bila ingin menginstal di dua sistem operasional itu, Microsooft menyediakan dua versi untuk 32 bit dan 64 bit.
Dalam IE9 ini jendela yang menjadi ciri khas Windows, tampil minimalis. Sebaliknya banyak ruang yang bisa untuk mengisi halaman web dari browser baru lainnya. Kotak alamat dan kotak pencarian menjadi satu.
Untuk tab, kinerjanya pada IE9 lebih meningkat. Anda bisa menarik tab keluar ddan kembali ke jendela browser Anda, untuk membuat jendela baru. Halaman tab baru membantu menampilkan halaman yang paling sering dikunjungi. Anda pun bisa membuat ikon dan link untuk situs lainnya yang mungkin Anda sukai.
IE9 juga menyediakan One Box yang bisa berfungsi sebagai kotak pencarian. Anda bisa memasukkan pencarian ke One Box untuk site domain situs, untuk membatasi pencarian ke situs tertentu.
Jika Anda saat ini masih menjalankan IE9 dalam versi Beta, tidak perlu buru-buru menghapus penginstalannya. Sebab IE9 RC akan menggantikannya. Microsoft telah menyediakan versi bahasa China, Inggris, Prancis, Jepang, Korea, Spanyol, dan Jerman.
Namun Anda perlu tahu bahwa IE9 hanya bisa berjalan di sistem operasi Microsoft Windows 7 dan Windows Vista. Bila ingin menginstal di dua sistem operasional itu, Microsooft menyediakan dua versi untuk 32 bit dan 64 bit.
Dalam IE9 ini jendela yang menjadi ciri khas Windows, tampil minimalis. Sebaliknya banyak ruang yang bisa untuk mengisi halaman web dari browser baru lainnya. Kotak alamat dan kotak pencarian menjadi satu.
Untuk tab, kinerjanya pada IE9 lebih meningkat. Anda bisa menarik tab keluar ddan kembali ke jendela browser Anda, untuk membuat jendela baru. Halaman tab baru membantu menampilkan halaman yang paling sering dikunjungi. Anda pun bisa membuat ikon dan link untuk situs lainnya yang mungkin Anda sukai.
IE9 juga menyediakan One Box yang bisa berfungsi sebagai kotak pencarian. Anda bisa memasukkan pencarian ke One Box untuk site domain situs, untuk membatasi pencarian ke situs tertentu.
Kejayaan BlackBerry Habis Ditelan Google Android
Sistem
operasi Android besutan Google mengalahkan Research in Motion, pembuat
Blackberry, untuk pemimpin pasar platform ponsel pintar di Amerika
Serikat, seperti yang dinyatakan lembaga pemantau pemasaran, comScore.
Android kini memimpin dengan pangsa pasar mencapai 31,2 persen untuk ponsel pintar selama tiga bulan yang berakhir pada Januari lalu. RIM kini berada di peringkat kedua dengan pangsa pasar 31,2 persen.
Di posisi ketiga ditempati Apple dengan pangsa pasar 24,7 persen, Microsoft di peringkat berikutnya dengan pangsa pasar 8 persen, dan Palm dengan 3,2 persen.
Menurut comScore, 234 juta orang Amerika memiliki perangkat bergerak hingga Januari lalu dan 65,8 juta memiliki ponsel pintar.
Samsung berada di posisi teratas sebagai penguasa pasar pembuat telepon seluler dengan pangsa pasar 24,9 persen di AS. LG berada di peringkat kedua dengan 20,8 persen, Motorola ketiga dengan 16,5 persen, RIM 8.6 persen, dan Apple 7 persen.
Android kini memimpin dengan pangsa pasar mencapai 31,2 persen untuk ponsel pintar selama tiga bulan yang berakhir pada Januari lalu. RIM kini berada di peringkat kedua dengan pangsa pasar 31,2 persen.
Di posisi ketiga ditempati Apple dengan pangsa pasar 24,7 persen, Microsoft di peringkat berikutnya dengan pangsa pasar 8 persen, dan Palm dengan 3,2 persen.
Menurut comScore, 234 juta orang Amerika memiliki perangkat bergerak hingga Januari lalu dan 65,8 juta memiliki ponsel pintar.
Samsung berada di posisi teratas sebagai penguasa pasar pembuat telepon seluler dengan pangsa pasar 24,9 persen di AS. LG berada di peringkat kedua dengan 20,8 persen, Motorola ketiga dengan 16,5 persen, RIM 8.6 persen, dan Apple 7 persen.
Duet Nokia dan Microsoft Dalam Smartphone Diprediksi Kalahkan Android dan iPhone
Kerja sama antara Nokia dengan Microsoft beberapa waktu lalu mendatangkan banyak harapan bagi pengguna ponsel pintar.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan produsen ponsel asal Finlandia itu, sebagian besar konsumen mereka sangat mendambakan beberapa fitur andalan tersedia pada smartphone Nokia yang nantinya akan berjalan dengan sistem operasi Windows Phone 7.
Fitur yang paling banyak dinanti adalah tampilan antarmuka atau user interface yang unik. Sebanyak 22,12 pengguna ponsel Nokia menantikannya. Sebesar 13,26 persen dari pengguna ponsel Nokia juga mengharapkan permainan Xbox buatan Microsoft ada di ponsel Nokia Windows Phone 7 yang akan meluncur tahun ini.
Selain itu, pengguna juga menginginkan adanya integrasi antara ponsel dengan desktop Windows, mesin browser Internet Explorer, dan layar dengan resolusi yang lebih besar.
Dari polling ini, setidaknya Nokia dan Microsoft akan tahu apa yang harus dilakukan pada ponsel buatan mereka selanjutnya.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan produsen ponsel asal Finlandia itu, sebagian besar konsumen mereka sangat mendambakan beberapa fitur andalan tersedia pada smartphone Nokia yang nantinya akan berjalan dengan sistem operasi Windows Phone 7.
Fitur yang paling banyak dinanti adalah tampilan antarmuka atau user interface yang unik. Sebanyak 22,12 pengguna ponsel Nokia menantikannya. Sebesar 13,26 persen dari pengguna ponsel Nokia juga mengharapkan permainan Xbox buatan Microsoft ada di ponsel Nokia Windows Phone 7 yang akan meluncur tahun ini.
Selain itu, pengguna juga menginginkan adanya integrasi antara ponsel dengan desktop Windows, mesin browser Internet Explorer, dan layar dengan resolusi yang lebih besar.
Dari polling ini, setidaknya Nokia dan Microsoft akan tahu apa yang harus dilakukan pada ponsel buatan mereka selanjutnya.
Konsumen Indonesia Sudah Sadar Pentingnya Software Asli Original
Berdasarkan
hasil penelitian Microsoft bersama lembaga penelitian TNS, konsumen
Indonesia lebih memilih menggunakan piranti lunak asli, kata Microsoft
dalam siaran persnya, Jumat.
Penelitian terhadap konsumen di 20 negara, termasuk negara-negara kawasan Asia Pasifik seperti Indonesia, Cina, Jepang, India, Australia dan Korea Selatan. Sementara negara-negara lainnya adalah Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Argentina, Meksiko, Inggris, Jerman, Spanyol, Rusia, Polandia, Turki, Italia, dan Belanda.
Hasil penelitian itu mengungkapkan, konsumen di Indonesia setuju bahwa software bajakan dapat menyebabkan risiko saat digunakan dengan perbandingan 2:1. Sebanyak 53% responden pernah mengalami kehilangan data dan pencurian identitas sebagai akibat terparah dari penggunaan software bajakan.
Lebih dari 80% responden dari Indonesia mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih menggunakan software asli dan sebagian dari mereka akan merekomendasikan kepada rekan-rekannya untuk menggunakan software asli.
“Kurangnya pengetahuan mengenai software asli menyebabkan saya menderita kerugian. Saya membeli sebuah software yang saya pikir merupakan software asli. Saat baru di-install ke komputer, semuanya berjalan dengan baik. Namun sebulan kemudian, validasinya selalu gagal.
Saya dimintai kunci validasi yang baru. Saat itulah saya baru menyadari bahwa software yang saya beli adalah software bajakan. Syukurlah data-data saya tidak hilang,” kata Budi Susanto dari Bintara, Bekasi.
Siaran pers hasil penelitian ini diumumkan terkait dengan Consumer Action Day yang dilakukan oleh Microsoft.
Peluncuran inisiatif pendidikan dan tindakan penegakan hukum di lebih dari 70 negara secara bersamaan, termasuk Indonesia yang bertujuan membantu melindungi konsumen dan meningkatkan kesadaran mereka tentang risiko sebenarnya dari perangkat lunak tanpa lisensi.
“Konsumen terus mendesak kami untuk memperkuat upaya penegakan hukum terhadap pembajakan software di seluruh dunia. Dengan semakin meningkatnya kemampuan para pelaku pembajakan software, khususnya dalam metode pemalsuan software yang menyebabkan semakin besarnya resiko yang harus dihadapi konsumer,” kata Jonathan Selvasegaram, Regional Attorney, Microsoft.
Sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi pembajakan software, Microsoft telah melakukan 20 tindakan hukum baru. Mereka melakukan sekitar 1.000 inspeksi mendadak di 5 kota termasuk Jakarta, Bandung, Medan, Makassar dan Surabaya. Inspeksi itu ditujukan pada dealer-dealer komputer yang ditemukan menjual komputer baru yang di-instal dengan software bajakan atau palsu.
Lebih dari 7 dealer komputer baru-baru ini telah menyetujui untuk mempublikasikan ikrar dukungan atas kesalahan yang mereka lakukan. Tindakan tegas juga akan diperluas untuk toko-toko yang tidak menjual komputer tetapi memberikan layanan instalasi software bajakan.
Bukan hanya penjual software dan hardware yang harus bertanggung jawab dalam mengurangi risiko dari software palsu. Peran aktif konsumen juga dibutuhkan untuk mendukung inisiatif ini.
Membeli dengan cara yang pintar bisa dilakukan dengan membeli dari penjual dengan reputasi baik, menggunakan akal sehat ketika membandingkan harga dan mempertimbangkan apa yang akan dibeli, dan bekerjasama dengan Microsoft ketika memiliki pertanyaan atau kecurigaan apakah software yang dibeli tersebut palsu atau tidak.
“Harga adalah perbedaan yang paling mencolok untuk membandingkan software asli dan palsu. Saya sangat memperhatikan harga jual ketika membeli software. Saya juga membelinya dari penjual yang terpercaya untuk menghindari penipuan,” Rudi Djaja dari Gunung Putri, Bogor menjelaskan.
Untuk menghentikan pemalsuan software, Microsoft memfokuskan diri dengan apa yang disebut “tiga E”–Education, Engineering dan Enforcement. Microsoft melakukan investasi yang signifikan setiap tahunnya di bidang sumber daya edukasional untuk membantu konsumen melindungi dirinya sendiri, teknologi baru yang membuat pemalsuan software semakin sulit untuk dilakukan, dan mendukung pemerintah menjalankan hukum yang berlaku untuk melawan pemalsuan software.
Dengan mengeluarkan data baru sehubungan dengan Consumer Action Day tahunan, Microsoft bekerja untuk menyorot upaya yang mendunia ini. Sebagai bagian dari Consumer Action Day tahun ini, perusahaan ini juga menunjuk dengan seksama sumber edukasional yang bisa membantu konsumer agar tetap aman menggunakan software asli, yang bisa ditemukan secara online di http://www.microsoft.com/presspass/presskits/antipiracy/materials.aspx.
Microsoft juga merekomendasikan konsumer untuk memeriksa apakah software mereka lolos Windows validation test ketika mereka membeli software secara online, di toko atau pre-loaded sejak membeli komputer.
Informasi lebih lanjut mengenai produk Microsoft asli, proses lisensi dan label yang tersedia di http://www.howtotell.com.
Setiap tahun, microsoft mengadakan Consumer Action Day untuk menekankan masalah pemalsuan software di seluruh dunia.
Penelitian itu dilakukan pertengahan tahun ini, dan melibatkan lebih dari 38.000 laki-laki dan perempuan di 20 negara.
Hasil survei bisa dilihat di http://www.microsoft.com/presspass/presskits/antipiracy/materials.aspx.
Penelitian terhadap konsumen di 20 negara, termasuk negara-negara kawasan Asia Pasifik seperti Indonesia, Cina, Jepang, India, Australia dan Korea Selatan. Sementara negara-negara lainnya adalah Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Argentina, Meksiko, Inggris, Jerman, Spanyol, Rusia, Polandia, Turki, Italia, dan Belanda.
Hasil penelitian itu mengungkapkan, konsumen di Indonesia setuju bahwa software bajakan dapat menyebabkan risiko saat digunakan dengan perbandingan 2:1. Sebanyak 53% responden pernah mengalami kehilangan data dan pencurian identitas sebagai akibat terparah dari penggunaan software bajakan.
Lebih dari 80% responden dari Indonesia mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih menggunakan software asli dan sebagian dari mereka akan merekomendasikan kepada rekan-rekannya untuk menggunakan software asli.
“Kurangnya pengetahuan mengenai software asli menyebabkan saya menderita kerugian. Saya membeli sebuah software yang saya pikir merupakan software asli. Saat baru di-install ke komputer, semuanya berjalan dengan baik. Namun sebulan kemudian, validasinya selalu gagal.
Saya dimintai kunci validasi yang baru. Saat itulah saya baru menyadari bahwa software yang saya beli adalah software bajakan. Syukurlah data-data saya tidak hilang,” kata Budi Susanto dari Bintara, Bekasi.
Siaran pers hasil penelitian ini diumumkan terkait dengan Consumer Action Day yang dilakukan oleh Microsoft.
Peluncuran inisiatif pendidikan dan tindakan penegakan hukum di lebih dari 70 negara secara bersamaan, termasuk Indonesia yang bertujuan membantu melindungi konsumen dan meningkatkan kesadaran mereka tentang risiko sebenarnya dari perangkat lunak tanpa lisensi.
“Konsumen terus mendesak kami untuk memperkuat upaya penegakan hukum terhadap pembajakan software di seluruh dunia. Dengan semakin meningkatnya kemampuan para pelaku pembajakan software, khususnya dalam metode pemalsuan software yang menyebabkan semakin besarnya resiko yang harus dihadapi konsumer,” kata Jonathan Selvasegaram, Regional Attorney, Microsoft.
Sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi pembajakan software, Microsoft telah melakukan 20 tindakan hukum baru. Mereka melakukan sekitar 1.000 inspeksi mendadak di 5 kota termasuk Jakarta, Bandung, Medan, Makassar dan Surabaya. Inspeksi itu ditujukan pada dealer-dealer komputer yang ditemukan menjual komputer baru yang di-instal dengan software bajakan atau palsu.
Lebih dari 7 dealer komputer baru-baru ini telah menyetujui untuk mempublikasikan ikrar dukungan atas kesalahan yang mereka lakukan. Tindakan tegas juga akan diperluas untuk toko-toko yang tidak menjual komputer tetapi memberikan layanan instalasi software bajakan.
Bukan hanya penjual software dan hardware yang harus bertanggung jawab dalam mengurangi risiko dari software palsu. Peran aktif konsumen juga dibutuhkan untuk mendukung inisiatif ini.
Membeli dengan cara yang pintar bisa dilakukan dengan membeli dari penjual dengan reputasi baik, menggunakan akal sehat ketika membandingkan harga dan mempertimbangkan apa yang akan dibeli, dan bekerjasama dengan Microsoft ketika memiliki pertanyaan atau kecurigaan apakah software yang dibeli tersebut palsu atau tidak.
“Harga adalah perbedaan yang paling mencolok untuk membandingkan software asli dan palsu. Saya sangat memperhatikan harga jual ketika membeli software. Saya juga membelinya dari penjual yang terpercaya untuk menghindari penipuan,” Rudi Djaja dari Gunung Putri, Bogor menjelaskan.
Untuk menghentikan pemalsuan software, Microsoft memfokuskan diri dengan apa yang disebut “tiga E”–Education, Engineering dan Enforcement. Microsoft melakukan investasi yang signifikan setiap tahunnya di bidang sumber daya edukasional untuk membantu konsumen melindungi dirinya sendiri, teknologi baru yang membuat pemalsuan software semakin sulit untuk dilakukan, dan mendukung pemerintah menjalankan hukum yang berlaku untuk melawan pemalsuan software.
Dengan mengeluarkan data baru sehubungan dengan Consumer Action Day tahunan, Microsoft bekerja untuk menyorot upaya yang mendunia ini. Sebagai bagian dari Consumer Action Day tahun ini, perusahaan ini juga menunjuk dengan seksama sumber edukasional yang bisa membantu konsumer agar tetap aman menggunakan software asli, yang bisa ditemukan secara online di http://www.microsoft.com/presspass/presskits/antipiracy/materials.aspx.
Microsoft juga merekomendasikan konsumer untuk memeriksa apakah software mereka lolos Windows validation test ketika mereka membeli software secara online, di toko atau pre-loaded sejak membeli komputer.
Informasi lebih lanjut mengenai produk Microsoft asli, proses lisensi dan label yang tersedia di http://www.howtotell.com.
Setiap tahun, microsoft mengadakan Consumer Action Day untuk menekankan masalah pemalsuan software di seluruh dunia.
Penelitian itu dilakukan pertengahan tahun ini, dan melibatkan lebih dari 38.000 laki-laki dan perempuan di 20 negara.
Hasil survei bisa dilihat di http://www.microsoft.com/presspass/presskits/antipiracy/materials.aspx.
Microsoft Diam-diam Merazia Software Bajakan
Microsoft
terus menggiatkan upaya perang terhadap software bajakan di Indonesia.
Kali ini, mystery shopper jadi pilihan jalan.Teknis pelaksanaannya
mirip razia secara tersembunyi.
Perwakilan Microsoft menyamar menjadi calon pembeli PC dan berkunjung ke dealer komputer secara acak di pusat-pusat perdagangan komputer. Sejumlah investigator swasta yang didampingi teknisi-teknisi software lalu akan melakukan verifikasi terhadap komputer yang dijual dengan sofware asli dan berlisensi.
Jika ternyata ditemukan dealer yang menjual komputer baru yang mengandung software bajakan, investigator yang menyamar sebagai mystery shopper tersebut akan melayangkan surat peringatan (legal letter). Surat itu dapat menjadi rujukan polisi dan Tim Hukum Microsoft untuk mengambil tindakan hukum.
Kalau enggan berurusan dengan pihak berwajib, dealer komputer dengan software bajakan yang tertangkap diharapkan mau memublikasikan permohonan maaf kepada masyarakat melalui media massa. Sebagai bagian dari proses penyelesaian, mereka juga harus berjanji untuk menjual PC dengan hanya software asli dan membayar kompensasi untuk biaya hukum.
Inisiatif Microsoft diharapkan dapat memberi dukungan kepada dealer-dealer komputer jujur yang saat ini telah menjual komputer yang di-install dengan hanya software asli. Berdasarkan survei investigator di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Medan, Makassar, dan Surabaya, jumlah dealer-dealer jujur mencapai 60%.
“Inisiatif ini berkesan sangat keras. Namun, mohon pahami alasan kami harus melakukannya,” ujar Jonathan Selvasegaram, Regional Attorney yang mewakili Tim Hukum Microsoft di Singapura.
Menurut Jonathan, tahun ini Microsoft menerima 369 keluhan dari konsumen. Mereka melaporkan masalah dengan komputernya yang dibenamkan software bajakan. Para dealer jujur yang selama ini selalu membenamkan software asli juga mengeluh bahwa mereka tidak bisa bersaing dengan dealer yang menjual software bajakan. Jika Microsoft tidak melakukan inisiatif, konsumen akan menanggung akibatnya serta dealer-dealer jujur pun terancam bangkrut.
Dalam mystery shopping di pertokoan Mangga Dua – Jakarta baru-baru ini, Microsoft menemukan 12 dealer jujur. Kedua belas dealer yang kemudian diberi penghargaan.
Perwakilan Microsoft menyamar menjadi calon pembeli PC dan berkunjung ke dealer komputer secara acak di pusat-pusat perdagangan komputer. Sejumlah investigator swasta yang didampingi teknisi-teknisi software lalu akan melakukan verifikasi terhadap komputer yang dijual dengan sofware asli dan berlisensi.
Jika ternyata ditemukan dealer yang menjual komputer baru yang mengandung software bajakan, investigator yang menyamar sebagai mystery shopper tersebut akan melayangkan surat peringatan (legal letter). Surat itu dapat menjadi rujukan polisi dan Tim Hukum Microsoft untuk mengambil tindakan hukum.
Kalau enggan berurusan dengan pihak berwajib, dealer komputer dengan software bajakan yang tertangkap diharapkan mau memublikasikan permohonan maaf kepada masyarakat melalui media massa. Sebagai bagian dari proses penyelesaian, mereka juga harus berjanji untuk menjual PC dengan hanya software asli dan membayar kompensasi untuk biaya hukum.
Inisiatif Microsoft diharapkan dapat memberi dukungan kepada dealer-dealer komputer jujur yang saat ini telah menjual komputer yang di-install dengan hanya software asli. Berdasarkan survei investigator di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Medan, Makassar, dan Surabaya, jumlah dealer-dealer jujur mencapai 60%.
“Inisiatif ini berkesan sangat keras. Namun, mohon pahami alasan kami harus melakukannya,” ujar Jonathan Selvasegaram, Regional Attorney yang mewakili Tim Hukum Microsoft di Singapura.
Menurut Jonathan, tahun ini Microsoft menerima 369 keluhan dari konsumen. Mereka melaporkan masalah dengan komputernya yang dibenamkan software bajakan. Para dealer jujur yang selama ini selalu membenamkan software asli juga mengeluh bahwa mereka tidak bisa bersaing dengan dealer yang menjual software bajakan. Jika Microsoft tidak melakukan inisiatif, konsumen akan menanggung akibatnya serta dealer-dealer jujur pun terancam bangkrut.
Dalam mystery shopping di pertokoan Mangga Dua – Jakarta baru-baru ini, Microsoft menemukan 12 dealer jujur. Kedua belas dealer yang kemudian diberi penghargaan.